Rabu, 26 Desember 2012

... CINTA BUKAN SEKS, TETAPI SEKS ADA DALAM CINTA ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Orang yang mengatakan bahwa cinta dan seks itu adalah dua hal yang sama, berarti dia telah menyamakan orang yang dicintai dengan sepiring makanan, padahal keduanya jauh berbeda. Dengan makanan, kita menginginkannya, namun dengan orang yang dicintai, kita mencintainya. Agar lebih jelas perbedaan antara cinta dan keinginan (seks), kami akan memaparkan beberapa perbedaan pokok antara kelezatan atau keinginan (seks) dan cinta dalam beberapa poin berikut : * Kelezatan akan berakhir, sedangkan kebutuhan kita akan cinta akan terus ada ... Ketika kita menyantap sepiring makanan yang kita sukai, maka kita akan kenyang dan selera kita terhadap makanan tersebut akan hilang, bahkan mungkin kita tidak akan menginginkannya lagi. Inilah yang terjadi pada diri seseorang terhadap lawan jenisnya, ketika cintanya hanya berdasarkan hasrat seksual. Ketika keinginan kita kepada orang yang dicintai tidak lebih dari seperti keinginan kita pada sepiring makanan, maka ketika kelezatannya sudah berakhir, namun kita tetap memaksakan diri untuk terus memakan makanan tersebut, mungkin pencernaan kita akan terganggu, bahkan mungkin kita akan muntah akibat terlalu banyak makan, sementara kita tidak merasakan kebahagiaan sedikitpun setelah kita meninggalkan meja makan. Pada saat kita membayangkan menemukan apa yang diinginkan, tetapi justru saat itu kita merasakan ketidakhangatan, lalu kita mulai melirik tempat lain untuk mencari kehangatan dan kasih sayang, maka sesungguhnya kita mulai bergerak untuk menemukan sesuatu yang lebih. Kita merasa bahwa sesuatu itu ada dan sedang berseru di dalam diri kita. Sesuatu itu adalah kebutuhan tanpa batas akan cinta, yang terus menghiba agar dipuaskan, siap untuk disalurkan dan rindu untuk berkembang. Kelezatan lahir tidak akan memberikan rasa aman dan kestabilan pada diri kita, karena kelezatan itu bukanlah cinta. * Cinta itu kekal dan selalu baru, sementara kelezatan cepat sirna... Pemuasan hasrat seksual tidak dapat memberikan jaminan keabadian cinta pada perasaan seorang manusia. Setiap kali hasrat seksual itu disalurkan, maka hasrat itu akan berhenti memelas dan cinta -yang palsu tentuanya- akan segera hilang. Oleh karena itu, hubungan intim antara dua anak manusia yang tidak diikat oleh hubungan cinta pasti diiringi oleh rasa lelah, sikap tidak peduli, dan rasa bosan yang muncul akibat sudah merasa puas. Sementara cinta membentuk perasaan selalu peduli kepada orang yang kita cintai. Cinta menciptakan hubungan abadi dengan orang yang kita cintai, di mana setiap hari kita merasakan perasaan yang baru terhadap orang yang kita cintai, perasaan yang tidak dibatasi oleh batas-batas setiap hari, di mana perasaan hari ini tidak ada hubungannya dengan perasaan kemarin. Oleh karena itu, seorang pecinta hakiki, walaupun dia telah menikmati kelezatan bersama orang yang dicintainya dan telah melewati batas kepuasan seksual, semua itu tidak menyurutkan perhatian dan kepeduliannya terhadap orang yang dicintainya, juga tidak mengurangi hasratnya, bahkan hasrat tersebut semakin bertambah besar. Dia merasa bahwa hasrat itu kembali baru dan terus baru. Dia tidak pernah merasa bosan atau sudah merasa puas dengan kekasihnya. Justru keingingannya bertambah kuat dan kerinduannya bertambah besar, begitu juga dengan kasih sayangnya, seakan-akan Allah membalas hati pecinta itu dengan tambahan cinta, ridha dan kerinduan. Ada sebuah puisi Prancis yang bercerita tentang cinta suci ini, ditulis oleh Rosemound Gerar, yang terjemahnya sebagai berikut : Setiap hari aku mencintaimu .. dengan cinta yang bertambah-tambah .. Hari ini aku mencintaimu lebih dari cintaku kemarin .. dan kurang dari cintaku besok .. Ada pun tidak lagi menggelisahkanmu ... Cinta adalah suatu proses yang selalu baru, aktif dan dinamis. Cinta selamanya tidak suka dengan keadaan stagnan atau baku. Cinta adalah aktivitas yang selalu baru, sebab cinta tidak bermaksud memiliki orang lain, namun cinta juga tidak hanya puas dengan memiliki. * Tidak ada satu pun yang dapat menggantikan cinta, sementara kelezatan dapat digantikan oleh apa saja ... Terkadang seseorang mau mengganti makanan yang diinginkannya dengan makanan lain yang mirip dengan makanan tersebut. Begitu juga orang yang kita cintai -berdasarkan cinta palsu- saat kehilangan keistimewaan atau kelezatannya, dapat diganti dengan orang lain yang dapat memberikan kelezatan yang kita kira itulah cinta. Faktor seksual adalah faktor buta yang mendorong seorang pria berhubungan dengan seorang wanita. Artinya, wanita mana saja dapat berhubungan dengan pria mana saja dan pria mana saja dapat berhubungan dengan wanita mana saja. Terkadang hubungan ini dapat berlangsung walaupun masing-masing pihak tidak saling mengenal. Adapun cinta, ia membuka mata hati untuk melihat hakiki sebenarnya dan nilai-nilai moral yang ada pada diri orang yang dicintai. Oleh karena itu, kita tidak dapat mengganti orang yang kita cintai dengan orang lain, siapa pun dia, sekalipun lebih cantik atau lebih tampan. Bahkan seorang pecinta sejati terkadang sama sekali tidak lagi menginginkan hubungan intim dengan orang lain, karena cintanya kepada orang yang dicintainya. Kelezatan yang ada di alam ini tidak bisa menggantikan senyuman yang senantiasa dinantinya dari orang yang dicintainya. Gambaran-gambaran ini mungkin terlihat terlalu romantis, tetapi inilah hakikat yang dicari oleh setiap orang yang membaca realita dan sejarah. Di antara cerita sejarah yang populer tentang hal ini adalah kisah Antonio, seorang panglima besar Romawi, yang menikah dengan Cleopatra, ratu Mesir. Namun setelah begitu lama menikah, panglima itu kehilangan keseimbangannya, saat mengetahui Cleopatra meninggalkannya, ketika dia sibuk berperang bersama para komandan pasukan Romawi. (Cleopatra mengira bahwa Antonio telah tewas). Antonio pun mengejar Cleopatra, tanpa mempedulikan apa pun. Karena itu, dia kehilangan kekuasaannya yang besar, kekuasaan yang meliputi sebagian besar wilayah kekuasaan Romawi. Kejadian ini mendorong Plotark, seorang sejarawan Romawi, untuk mengomentarinya. Dia berkata : “Sesungguhnya jiwa para pecinta hanya akan tenang di tubuh orang yang mereka cintai.” Selanjutnya, adalah kisah panglima paling agung dan paling besar, juga paling kita cintai tetapi -maaf- kami tidak banyak menyebutkan beliau dalam pembahasan kami tentang cinta. Beliau adalah panglima dan nabi besar, Muhammad SAW, yang mengenal cinta hakiki. Cinta beliau itu terus berkembang di dalam hati hingga setelah kematian kekasih beliau, tanpa ada seorang pun yang dapat menggantikannya. Beliau mencintai Sayyidah Khadijah ra, dengan cinta yang kekuatan dan ketinggiannya mampu membuka hati Muhammad SAW dan memenuhinya setiap tahun. Bahkan cinta ini tidak padam dengan wafatnya Khadijah ra. Setahun setelah wafat Khadijah ra, salah seorang sahabat perempuan datang menemui Rasulullah SAW dan berkata : “Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak ingin menikah? Engkau memiliki tujuh tanggungan dan tugas dakwah yang penting.” Tiba-tiba Rasulullah SAW menangis dan bersabda : “Apakah ada orang lain setelah Khadijah?” Seandainya Allah SWT tidak memerintahkan beliau untuk menikah dengan istri-istri beliau setelah Khaadijah ra, tentu beliau tidak akan menikah lagi dan tidak akan melupakan Khadijah ra. sekalipun setelah berlalu empat belas tahun dari wafatnya. Tidak ada seorang wanita pun yang dapat menggeser kedudukan Khadijah ra. di hati Muhammad SAW, bahkan ‘Aisyah ra. sendiri, istri yang paling dicintai beliau berikutnya, tidak mampu menempati kedudukan Khadijah ra. di hati beliau. Pada hari penaklukan Makkah, beliau memasuki kota Makkah dengan kemenangan dan keberuntungan. Orang-orang Quraisy pun meminta ampunan dari beliau. Saat itu beliau melihat seorang perempuan tua yang datang dari jauh. Beliau segera meninggalkan kerumunan dan mendekati perempuan tua tersebut, lalu berbicara dengannya. Tidak berapa lama, beliau melepaskan mantel beliau dan meletakkannya di atas tanah, lalu duduk bersama perempuan tua itu di atasnya. ‘Aisyah ra. pun menanyakan tentang perempuan tua yang membuat beliau rela memberikan waktu dan bersedia berbicara dengannya pada saat-saat sepeti itu. Maka beliau menjawab : “Ini adalah teman Khadijah.” ‘Aisyah ra. kembali bertanya : “Apa yang kalian bicarakan, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab : “Kami berbicara tentang Khadijah.” Ibu kita, ‘Aisyah ra, pun cemburu dan berkata : “Engkau masih mengingat perempuan yang sudah ditutupi tanah itu, padahal Allah telah menggantikan dengan yang lebih baik darinya!” ‘Aisyah ra. tidak menyadari bahwa itu sebuah kekeliruan, kecuali setelah nampak kemarahan di raut wajah Rasulullah SAW. Ketika itu pun beliau bersabda : “Demi Allah, tidak ada yang dapat menggantikannya. Sungguh dia menghiburku saat orang-orang mengusirku dan membenarkanku saat orang-orang mendustakanku.” ‘Aisyah ra. menyadari kemarahan kekasihnya, maka dia segera berkata :”Maafkan aku, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda : “Minta maaflah kepada Khadijah, baru aku akan memaafkanmu.” Kisah cinta yang terus bersinar di relung-relung hati Muhammad SAW seperti sebuah mutiara ini diriwayatkan oleh Bukhari, secara makna, dari Sayyidah ‘Aisyah ra. * Kelezatan adalah egoisme, sedangkan cinta tidak demikian ... Orang-orang yang tidak peduli selain kelezatan lahir dan pemuasan syahwat, tidak mencintai, kecuali kepada diri mereka sendiri dan tidak mengagungkan, kecuali syahwat mereka saja. Kekasih mereka hanya sebagai alat dan sarana. Tidak ada pembicaraan mereka tentang cinta, kecuali pemuasan nafsu dan kenikmatan diri dengan berbagai kelezatan yang disajikan oleh khayalan egoisme mereka dengan dalih cinta. Kenikmatan berbeda dari kebahagiaan. Yang pertama hanya sekejap, sekilas, dan akan segera sirna, lalu penyesalan, sedangkan yang kedua adalah semangat dan kegembiraan. Kelezatan adalah murni kebetulan, sedangkan cinta adalah kesadaran lagi kejujuran yang menyentuh hati dan jiwa, serta memberikan begitu banyak kebahagiaan. Cinta memastikan saat-saat bahagia Anda dan tidak membiarkan kelezatan menguasai Anda atau menawan Anda di dalam penjara kerugian. Psikolog ternama, Osfield Shapartes, dalam tulisannya yang berjudul Psikologi Seksual, berkata : “Dorongan seksual berafiliasi pada sisi biologis, sementara cinta berafiliasi pada sisi kepribadian dari eksistensi kita. Perbedaan ini belum kita mengerti sampai sekarang, padahal itu adalah perbedaan fundamental.” Kemajuan pembahasan di bidang ini -sayang sekali- terhalang oleh pendapat yang dikatakan oleh dua orang yang memiliki banyak pengetahuan tentang masalah seks. Mereka adalah Haflock Alice dan Sigmond Freud, yang menegaskan bahwa cinta dapat lahir dari dorongan seksual, kemudian akan kembali kepadanya. Namun kita harus ingat bahwa dorongan seksual hanya memuaskan keingingan perorangan, sama sekali tidak menyentuh perasaan orang yang membutuhkan cinta, sementara cinta membawa kita keluar dari diri kita, lalu mendorong kita menuju makhluk lain. *Cinta bukan Seks tetapi Seks ada dalam Cinta .... Setelah kita mengetahui bahwa cinta bukan seks, bukan berarti ada penghalang di antara cinta dan seks. Walaupun watak cinta dan dorongan seksual sangat berbeda jauh, namun keduanya sangat terikat dan menjadikan keduanya saling membutuhkan. Sebenarnya seks masuk dalam ruang lingkup cinta. Ini sudah disepakati oleh para ahli ilmu seksologi dan ilmu psikologi. Mereka menyatakan bahwa kenikmatan seksual antara dua orang yang saling mencintai tidak dapat dibandingkan dengan yang terjadi di antara mereka yang tidak terikat oleh hubungan cinta. Oleh karena itu, cinta bukan seks, tetapi seks adalah bagian dari cinta, bukan cinta seutuhnya. Agar lebih mudah memahami perbedaan ini saya akan memberikan sebuah contoh. Ada seseorang yang senang dengan sebuah kebun. Dia sangat bahagia saat berada di dalam kebun tersebut, bahkan sekalipun dia tidak memakna buah yang dia sukai dari pepohonan yang ada di kebun tersebut; dan dia pun akan berada di puncak kebahagiaan apabila dia memakan buah dari pepohonan yang ada di kebun tersebut. Namun apabila dia tidak dapat masuk ke dalam kebun tersebut (cinta), walaupun memakan buah dari pepohonan (seks) yang ada di kebun tersebut, dia tidak merasakan kebahagiaan yang diharapkannya, sebab dia tidak dapat masuk ke dalam kebun yang menjadi sumber kebahagiaannya. Ilmu patologi seks telah memberikan bukti-bukti yang kuat bahwa cinta (faktor kejiwaan) dapat mempengaruhi seks (faktor fisik), tidak sebaliknya. Oleh karena itu, penyakit impoten pada seorang pria dan lemah syahwat pada seorang wanita adalah penyakit-penyakit yang muncul akibat kehilangan cinta dan jiwa yang tidak stabil. Hal itu juga membuktikan tentang kesatuan jiwa dan fisik, dan keduanya saling menyempurnakan. Akibat adanya keretakan pada kesatuan yang saling menyempurnakan ini, maka muncullah penyakit-penyakit tersebut. Karena gagal dalam mencapai kesempurnaan jiwa dan fisik, seseorang akan bersedia melakukan hubungan intim bukan berdasarkan cinta dan rela terjerumus dalam pemuasan hasrat semata, padahal itu adalah penipuan terhadap diri sendiri yang paling besar. Hubungan seksual adalah satu-satunya kegiatan yang tidak akan sempurna bila dilakukan dengan kebohongan. Tetapi kita memang harus melakukannya sampai kita jujur dalam kehidupan seksual kita. *Cinta Jauh Dari Seks ... Shapartes berpendapat bahwa hubungan cinta tanpa seks mungkin saja terjadi antara seorang pria dan wanita. Walaupun terdapat perbedaan yang sangat besar antara pemahaman cinta dan seks, tetapi tidak dapat dibayangkan hubungan cinta -yang erat dan sangat spesial- tanpa seks. Hubungan erat dan spesial antara pria dan wanita pasti menginjak ke beberapa makna seksual, sebab hubungan seperti ini membuat seseorang manusia dengan segenap kemanusiaannya condong pada seseorang tertentu. Ini adalah perkara yang dapat dipastikan seks ada di dalamnya. Akan tetapi, dorongan seksual hanya sebagian dari perasaan seorang pecinta, dibandingkan perasaan-perasaan indah yang menyatukannya dengan orang yang dicintainya dan mengikat dengan jalinan jiwa dan ruh antara dua orang yang saling mencintai. Bahkan ketika seks tidak lagi ada karena sebab-sebab yang tidak bisa dielakkan, sesungguhnya matahari cinta tidak akan pernah tenggelam. Barangkali ini membuktikan betapa kuat dan dalamnya cinta itu, juga betapa hebatnya menghujam di dalam jiwa. Seks memang dapat menambah erat hubungan, namun jika seks tidak ada lagi, kadar dan ketulusan cinta tetap tidak berkurang. Di antara kisah menarik yang menguatkan hal di atas adalah kisah kehidupan politik Dazrail yang hidup di dalam surga kenikmatan berkat istrinya, Mary Ann, seorang istri yang sepertinya hidupnya hanya untuk suami, sampai dia terbaring lemah akibat kanker usus. Dalam keadaan seperti itu pun dia terus berjuang hingga tidak membuat panik kekasihnya, sampai keduanya berusia senja dengan segala kelemahannya. Masing-masing dari mereka tidak bisa lagi membantu yang lain. Mereka hanya bisa melakukan surat menyurat dari satu kamar ke kamar yang lain. Suami yang sudah lemah itu pernah menulis surat kepada kekasihnya sebagai berikut : “Menurutku, rumah kita nanti adalah rumah sakit. Akan tetapi bagiku, berada di rumah sakit bersamamu lebih baik daripada berada di istana tanpamu.” Suatu kali istri berkata kepada teman-temannya : “Berkat kebaikannya, sepanjang hidupku penuh kebahagiaan.” Lalu suami menambahkan : “Kami telah menikah sejak tiga puluh tahun yang lalu. Selama itu, aku tidak pernah merasa bosan sedikit pun.” Selama tiga puluh tahun itu, kedua suami istri ini mendapatkan kebahagiaan berumah tangga yang tidak dapat dinilai dengan uang, walaupun sakit menimpa mereka dan tanpa kelezatan fisik. Rumah yang mengumpulkan dua tubuh yang lemah itu menjadi surga yang sangat nyaman bagi jiwa mereka, surga yang dirindukan Dazrail setelah kematian istrinya. Setelah kematian istrinya, dia tidak lagi merasakan kehangatan tempat tinggal. Dia pernah berkata kepada supir pribadinya : “Antar aku ke rumah.” Tidak lama setelah mengatakan itu, dia baru teringat bahwa dia sudah tidak lagi memiliki rumah (seperti dulu). Maka air matanya pun mengalir seakan ingin menggambarkan kesedihannya. Apabila ada cinta tanpa seks, maka itu termasuk dalam bab kasih sayang yang dapat saja dibayangkan keberadaannya di antara dua makhluk, baik satu jenis maupun berbeda jenis. Namun cinta berbeda jenis adalah tema di luar tema cinta antara dua jenis yang sama (manusia dengan manusia) yang kita bahas di sini. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya ..... .... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....

PENGARUH SUPERVISI DAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 20 SURABAYA (Tahun Ajaran 2012-2013)

PENGARUH SUPERVISI DAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 20 SURABAYA (Tahun Ajaran 2012-2013) PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Kepada Jurusan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) di Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim (STAIL) untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I) Oleh: IPING HANAFI NIM 20093118 0021 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN AL HAKIM SURABAYA 1433 H/2012 M Daftar isi……………………………………………………………….. I A. Latar Belakang Masalah………………………………………1 1 B. Rumusan Masalah……………………………………………… 5 C. Tujuan Penelitian………………………………………………. 5 D. Manfaat Penelitian……………………………………………... 5 E. Definisi Operasional…………………………………………… 5 F. Tinjauan Pustaka………………………………………………. 10 G. Hipotesa........................... 11 H. Metode Penelitian……………………………………………..... 11 1) Jenis Penelitian…………………………………………….. 11 2) Tempat dan Waktu Penelitian……………………………..12 3) Populasi Dan Sampel………………………………………. 12 4) Jenis Skala Pengukuran..………..………………………….12 5) Instrumen Pengumpulan Data………..……………………..13 6) Penyajian Dan Analisis Data…………..………………13 I. Sistematika Pembahasan………………………………………… 15 Daftar Pustaka………………………………….………………………. 16 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepala sekolah selaku pemimpin secara lansung adalah merupakan contoh yang nyata dalam aktivitas kerja para bawahannya. Seorang kepala sekolah yang rajin, cermat, cerdik, serta peduli pada para bawahan akan sangat berbeda dengan gaya kepemimpinan yang acuh tak acuh dan kurang komunikatif apalagi arogan dengan komunitas sekolahnya. Beban seorang kepala sekolah tidaklah ringan untuk dapat mengkoordinasi sistem kerja yang mampu memuaskan berbagai pihak itu tidak gampang. Meskipun demikian seorang kepala sekolah yang baik tentunya harus memiliki skala prioritas kerja dengan tidak mengabaikan tugas pokok selaku seorang kepala sekolah. Seorang kepala sekolah harus dapat menjadi teladan atau uswah yang baik terhadap para bawahnya, karena selaku atasan harus dapat memberikan pelayanan atau pengarahan yang baik agar para guru dapat termotivasi untuk menjadi lebih baik dalam pelayanan mengajar. Sebagaimana yang ada pada diri Rasulullah beliau sebagai suri teladan yang baik sebagai uswah bagi seluruh manusia. Sebagaimana Allah swt berfirman yang berbunyi: لَقَدْ كاَنَ لَكُمْ فِي رَسُول اُاللهِ اُسْوَةٌ حَسَنَة لِمَن كَا نَ يَرْجُوْ اْاُللَّهَ وَاٌليَوْ مَ اُلأَخِرَوَذَكَرِ اٌللَّهَ كَثِيْرًاً Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. Dari ayat diatas sudah jelas bahwa seorang kepala sekolah harus bisa menjadi uswah atau teladan bagi guru-guru, murid-murid dan masyarakat. Supervisi yang di lakukan oleh kepala sekolah merupakan jembatan komunikasi antara guru dan pimpinannya. Oleh karena itu, sudah seharusnya frekuensi pelaksanaan supervisi ini untuk selalu ditingkatkan atau bahkan dimaksimalkan. Peraturan menteri pendidikan Nasional (permendiknas) nomor 13 tahun 2007 tentang standar seorang kepala sekolah/madrasah menjelaskan bahwa kepala sekolah harus memiliki dimensi kompetensi kepribadian manajeral, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Selama ini dimensi kompetensi supervisi belum dilaksanakan secara optimal oleh para kepala sekolah di berbagai jenjang. Seorang kepala sekolah, mayoritas baru berkutat pada seputar pemenuhan kebutuhan sarana pembelajaran dan bagaimana sekolah dapat meraih nilai ujian nasional yang maksimal. Aktivitas guru yang belum dapat perhatian dan sentuhan kasih sayang secara memadai. Yang lebih ironis lagi ada seorang kepala sekolah yang mencurigai aktivitas guru. Jalinan komunikasi antara guru dan kepala sekolah memang harus dioptimalkan, sering keliru persepsi atau bahkan saling mencurigai karena ketidak-tahuan masing-masing pihak. Oleh karena itu sangat bijaksana bila kepala sekolah sebagai panutan warga sekolah mau memberi contoh yang baik sekaligus mau membangun komunikasi dengan warga sekolah dengan penuh kekeluargaan. Selama ini kepala sekolah, mayoritas baru sekadar mengeluhkan anak buahnya, sementara mereka dengan sesuka hati dan berdalih menjalankan tugas dinas luar tanpa sepengetahuan bawahannya. Kompetensi supervisi kepala sekolah berdasar Permendiknas nomor 13 tahun 2007 meliputi tugas merencanakan program supervisi akademik dalam rangka profesionalitas guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat serta menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Melalui langkah ini penulis meyakini komunikasi antara guru dan kepala sekolah akan tambah harmonis. Kedua belah pihak saling memahami kebutuhan pendidikan dan tentunya akan menghasilkan pemahaman yang saling menguntungkan. Hal ini sangat penting dalam rangka peningkatan produktivitas kerja sehingga sekolah dapat mencapai hasil yang optimal pula. Motivasi menurut Hasibuan (2000: 142) adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Jadi motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahannya, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi kerja bagi guru sebagai pendidik diperlukan untuk meningkatkan kinerjanya. Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu. Motivasi akan berakibat pada kepuasan kerja, Kepuasan kerja berkenaan dengan kesesuaian antara harapan seseorang dengan imbalan yang disediakan. Motivasi kerja guru berdampak pada prestasi kerja, disiplin, kualitas kerjanya. Pada guru yang puas terhadap pekerjaannya maka kinerjanya akan meningkat kemungkinan akan berdampak positif terhadap peningkatan mutu pendidikan. Kinerja guru atau prestasi kerja (Hasibuan,2001:94) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan. Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan objektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya. Oleh karena itu tugas kepala sekolah selaku manager adalah melakukan penilaian terhadap kinerja guru. Penilaian ini penting untuk dilakukan mengingat fungsinya sebagai alat motivasi bagi pimpinan kepada guru maupun bagi guru itu sendiri. Selain itu masih banyak guru kurang berhasil dalam mengajar dikarenakan mereka kurang termotivasi untuk mengajar sehingga berdampak terhadap menurunnya produktivitas/kinerja guru.Untuk itu diperlukan peran kepala sekolah untuk memotivasi para guru dalam meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan pengamatan penulis yang dikaitkan dengan situasi dan kondisi faktual di lingkungan SMA Negeri 20 Surabaya, yang terlihat masih ada guru yang bekerja sampingan diluar sekolah, masih ada guru yang belum mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan guru, masih ada guru yang mengajar tidak mempunyai persiapan mengajar atau ada persiapan mengajar namun tidak lengkap. Dengan demikian fenomena yang terjadi diatas bisa disebabkan oleh banyak faktor, namun peneliti hanya melihat dari faktor supervisi dan motivasi kepala sekolah. Untuk itu perlu kiranya dirumuskan secara mendalam, usaha – usaha secara terpadu dan berkesinambungan melalui penerapan analisis supervisi dan motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru yang dikembangkan di lingkungan SMA Negeri 20 Surabaya. B. Rumusan Masalah 1. Adakah pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 20 Surabaya? 2. Seberapa besar pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 20 Surabaya? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 20 surabaya. 2. Mengetahui seberapa besar pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 20 Surabaya. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis a) Untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan islam di Sekolah Tinggi Luqman Al-Hakim (STAIL) Surabaya. b) Untuk menambah wawasan peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama ini. c) Sebagai bahan masukan bagi Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam upaya meningkatkan kinerja guru. 2. Manfaat Teoritis a) Untuk menambah pengetahuan penulis tentang lembaga pendidikan dan memperluas wawasan teruma yang berhubungan dengan pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru. b) Sebagai bahan masukan untuk referenci peneliti yang lebih lanjut/ E. Definisi Operasional Dengan harapan terbagunnya pemahaman definisi secara konprehensif terhadap makna judul, serta menghindari pemahaman multi tafsir, maka peneliti memberikan beberapa hal yang harus dipertegaskan dalam pembuatan judulpenelitian ini antara lain: 1. Supervisi Kepala Sekolah Tentang supervisi sangat banyak didefinisi yang kita temukan diberbagai buku yang kita mencoba mengkajinya. Banyak definisi ini tentu memiliki kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Begitu juga dalam definisi tersebut terdapat perbedaan antara para ahli, hal ini terjadi karena para ahli biasanya mendifinisikan supervisi menurut pandangan mereka, serta aspek-aspek fenomena dari supervisi yang paling baik bagi para ahli yang bersangkutan. Untuk memberikan pemahaman yang utuh mengenai definisi supervisi berikut ini akan kami sajikan beberapa definisi supervisi. Menurut Dadang Suhardan. supervisi adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainnya untuk memperbaiki pengajaran, seperti menstimulasi, menseleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merivisi tujuan-tujuan pendidikan, bahkan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahkan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran. Adapun kata kunci yang kita pahami dari definisi di atas yaitu adanya proses memperbaiki/evaluasi pengajaran terhadap para guru selaku tenaga pendidik untuk lebih berkualitas. Menurut Jones yang dikutip oleh Made Perdata menyatakan. Supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektivitas kinerja profesional sekolah. Menurut Purwanto yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto menyatakan. Supervisi adalah suatu aktivitas yang sudah direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan, supervis kepala sekolah adalah segala tindakan dan usaha seorang kepala sekolah yang telah direncanakan dan berbentuk pengawasan terhadap komponen sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara efektif dan efesien. Jadi supervisi kepala sekolah merupakan upaya seorang kepala sekolah dalam pembinaan guru-guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Motivasi Kepala Sekolah Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi atau motif, diantara lain kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive). Pengertian motif itu sendiri menurut F.K. Berrian dan Wendell H. (1957) adalah, kondisi seseorang yang mendorong untuk mencari suatu kepuasan atau mencapai suatu tujuan. Atau dapat dikatakan juga, motif adalah daya gerak yang mendorong seseorang berbuat sesuatu (Michael J. Jucius, 1962). Sedangkan motivasi adalah kegiatan memberi dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki (Keith Davis, 1962). Selanjutnya hersey dan Blanchard (1989:72) menyatakan bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Secara umum dapat dikatakan bahwa motivasi adalah menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu. Tanpa motivasi orang tidak dapat melakukan sesuatu. Bahkan ada sebagai pendapat mengatakan bahwa pekerjaan dapat dilakukan dengan baik oleh orang yang mempunyai motivasi tinggi. Oleh karena itu motivasi sangat penting dimiliki oleh seorang pepimpin dalam meningkatkan kerja para bawahannya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi. Oleh karena itu upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan faktor motivasi yaitu kebutuhan fisologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Disamping itu motivasi kinerja guru sebagai perangsang keinginan dan daya gerak yang menyebabkan seorang guru bersemangat dalam mengajar karena terpenuhi kebutuhannya. Guru yang bersemangat dalam mengajar terlihat dalam ketekunannya ketika melaksanakan tugas, ulet, minatnya yang tinggi dalam memecahkan masalah, penuh kreatif dan sebagainya. Hal ini berdampak pada kepuasan kerja guru yang akhirnya mampu menciptakan kinerja yang baik. 3. Kinerja Guru Istilah kinerja guru berasal dari kata job performance/actual permance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Jadi menurut bahasa kinerja bisa diartikan sebagai prestasi yang nampak sebagai bentuk keberhasil kerja pada diri seseorang. Keberhasilan kinerja juga di tentukan dengan pekerjaan serta kemampuan seseorang pada bidang tersebut. Keberhasilan kerja juga berkaitan dengan kepuasan kerja seseorang. Prestasi bukan berarti banyaknya kejuaraan yang diperoleh guru tetapi suatu keberhasilan yang salah satunya nampak dari suatu proses belajar mengajar. Untuk mencapai kinerja maksimal, guru harus berusaha mengembangkan seluruh kopentesi yang dimilikinya dan juga manfaatkan serta ciptakan situasi yang ada dilingkungan sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku. Kemudian Anwar Prabu Mangkunegara mendefinisikan kinerja (prestasi kerja) sebagai “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Dalam kamus bahasa indonesia “kinerja berarti suatu yang dicapai, prestasi dilihatkan, kemampuan kerja. Seseorang untuk melaksanakan tugasnya yang baik untuk menghasilkan hasil yang memuaskan, guna tercapainya tujuan sebuah organisasi atau kelompok dalam suatu unit kerja. Jadi, kinerja karyawan merupakan hasil kerja di mana para guru mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Dengan demikian, penulis menyimpulkan dari pengertian di atas, bahwa kinerja adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya yang hasilnya sangat memuaskan, guna tercapai tujuan organisai kelompok dalam suatu unit kerja. Jadi, kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang memiliki kehlian mendidik anak didik dalam rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya tujuan pendidikan. F. Tinjauan Pustaka Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan mutu sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan mutu sumber daya manusia, maka pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru sangat penting dalam dunia pendidikan. Kinerja guru atau prestasi kerja (performance) merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasari atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu. Maka dari itu dalam penelitian ini peneliti fokus pada bagaimana peningkatan kepuasan kinerja guru terhadap pengaruh aktivitas supervisi dan motivasi kepala sekolah di sebuah sekolah atau lembaga pendidikan. Kepala Sekolah sebagai pemegang komando di lembaga sekolah. Kepala sekolah harus menguasai dan mampu mengambil kebijaksanaan serta keputusan yang bersifat memperlancar dan meningkatkan kualitas pendidikan. Secara langsung kepala sekolah berhubungan erat terhadap kelangsungan belajar mengajar. Dalam prosesnya kepala sekolah harus dekat dengan guru-guru dan juga kepada siswa. Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, baik negeri maupun swasta, masih banyak kepala sekolah yang belum dapat melaksanakan manajemen dengan baik dan optimal. Hubungan kepala sekolah dengan guru-guru harus baik, tanggung jawab, didasari dengan kejujuran, kesetiaan, keikhlasan dan kerjasama. Agar guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik, maka sedikit banyaknya kepala sekolah harus mengetahui dan memberikan motivasi kepada guru. G. Hipotesa Hi berbunyi : Ada pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 20 Surabaya. Ho berbunyi : Tidak ada pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 20 Surabaya. H. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. metode korelasional sebenarnya kelanjutan dari metode deskriptif. Dengan metode deskriptif, kita menghimpun data, menyusunya secara sistematif, dan cermat . Dalam metode korelasional ditambah dengan menjelaskan hubungan antara variabel dan menguji hipotesis atau melakukan prediksi. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang meneliti hubungan sebab akibat (kausal korelation) dengan cara fild observation (penelitian atau observasi lapangan). Dalam hal ini peneliti terlebih dahulu mencari dan menentukan alat ukur yang kemudian digunakan untuk memeriksa objek penelitian. Alat ukur yang di pergunakan disini adalah dalam bentuk variabel yang kemudian dioperasionalkan kepada tujuan yang akan dicari. Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian . Ada dua variabel yang peneliti ukur dalam penelitian ini: Variabel bebas (independen) : Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah di SMA Negeri 20 Surabaya dan selanjutnya disebut variabel x. Variabel terikat (dependen) : Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja guru. 2. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini rencana akan di laksanakan di SMA Negeri 20 Surabaya yang mana di sekolah tersebut sangat memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan selama dua bulan pada hari-hari libur kuliah yang di dapatkan peneliti, akan tetapi bukan hari libur sekolah dan juga pada hari yang telah di tentukan oleh Dosen Pembimbing. 3. Data Dan Sumber Data Segala keterangan mengenai variable yang diteliti disebut data. Data penelitian pada dasarnya dikelompokkan menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Jenis-jenis data penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Data Kualitatif Data Kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam kata-kata atau kalimat-kalimat, dan tindakan-tindakan. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah perkataan kepala sekolah berkenaan dengan kinerja guru melalui pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah di SMA Negeri 20 Surabaya. b. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka, jumlah dan bilangan. Dalam penelitian ini data kuantitatifnya adalah tentang jumlah tenaga kerja serta data-data yang lain yang relevan dengan penelitian. Dalam penelitian ini sumber data adalah: a) Suber Lisan Sumber lisan adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber lisan adalah data yang berupa kata-kata kepala sekolah dan guru-guru senior SMA Negeri 20 Surabaya. b) Sumber Tertulis Sumber tertulis adalah tulisan-tulisan yang di ambil dari buku-buku, majalah ilmiah, arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi. Sumber tertulis dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari dokumen sekolah tentang SMA Negeri 20 Surabaya dan perkembangannya. Informasi tertulis dari arsip tentang pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru. 4. Populasi Dan Sampel Populasi adalah kumpulan objek yang diteliti dan sampel adalah bagian yang diamati. Populasi dalam penelitian adalah guru yang ada di SMA Negeri 20 Surabaya yang berjumlah total 60 orang dan 60 orang inilah yang akan menjadi Meresponden dalam penelitian ini dan penulis tidak mengambil sampling dikarenakan populasi masih terbilang kecil, yaitu di bawah 100 orang. Oleh karenanya seluruh populasi menjadi sampel dalam penelitian ini. 5. Jenis Skala Pengukuran Maksud dari sekala pengukuran ini untuk mengklasifikasi variabel yang akan di ukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah analisis selanjutnya. Dalam penelitian ini skala yang akan diambil adalah skala interval yaitu skala yang mewujudkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Ukuran yang digunakan dalam skala ini adalah ukuran ordinal. Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan untuk mengurutkan obyek dari yang terendah ke yang tertinggi atau sebaliknya . 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode angket yaitu penyelidikan mengenai suatu masalah yang menyangkut kepentingan orang banyak, dengan jalan mengedarkan formulir yang berisikan daftar pertanyaan yang diajukan secara tertulis. Pada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban (tanggapan, respon) tetang persepsi mereka terhadap suatu gejala atau permasalahan. Angket akan disusun dari indikator-indikator yang telah dikaji dalam kajian pustka sehingga jawaban dari para responden akan mengarah pada suatu data, yang itu akan dilanjutkan dengan proses analisis data. Angket yang peneliti gunakan adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√) . Angket ini ditujukan kepada guru yang ada di SMA Negeri 20 Surabaya untuk dijadikan bahan mentah yang akan diteliti nantinya. 7. Instrumen Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian kali ini peneliti menggunakan beberapa instrumen pendukung sebagai berikut : Metode Jenis Instrumen Angket (questionnaire) Angket/inventory Wawancara Panduan Wawancara Dokumentasi Pedoman Dokumentasi (chek list) Observasi Pengamatan 8. Teknis Analisis Data Teknis analisis data adalah proses pelacakan dan pengaturan secara sistimatik. Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi data tersebut akan di analisis. Data dari angket akan ditafsirkan dengan menggunakan tabulasi, dengan cara memberikan skor kepada tipa-tiap item dalam angket tersebut. Data yang diperoleh terlih dahulu diuji lineristas regresinya dengan persamaan: Keterangan: Y: Subyek variabel teriakat X: Variabel bebas a; Nilai konstanta harga Y jika X=0 b; Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+) dan penurunan (-) variabel Y. Kemudian dianalisis dengan teori statistik Product Moment untuk mencari besar hubungan yang terjadi. Rumus Product Moment dalam penelitian ini berupa rumus untuk menganalisis data kelompok karena sampel yang digunakan adalah: Setelah nilai ‘r’ diketahui maka dapat diketahui besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus koefisien determinan sebagai berikut: Keterangan: KP= Besar koefesien penentu Yang terakhir diuji dengan rumus z untuk sampel yang di gunakan melebihi 30 atau sampel besar . Uji ini untuk menetukan signifikasi dari proses analisis data statistik yang di lakukan. Keterangan:z: Uji signifikasi sampel besar I. Sistematika Pembahasan Pembuatan sistematika ini dimaksud untuk memudahkan penyampaian informasi berdasarkan urutan dan aturan logis dari penelitian yang dilakukan serta memberikan gambaran menyeluruh mengenai isi proposal ini: Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, definisi operasional, kajian pustaka, dan sistematika pembahasan. Bab II Kajian Pustaka, yang membahas tentang : tinjauan tentang supervisi kepala sekolah, yang meliputi pengertian supervisi kepala sekolah, prinsip teknik-teknik supervisi kepala sekolah, pengaruh supervisi dan motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru. Bab III Metode Penelitian, yang mengurai tentang rencana penelitian, diskripsi populasi, dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisi data. Bab IV Laporan Hasil Penelitian, yang mengurai tentang latar belakang objek penelitian, penyajian data dan analis data. Bab V Penutup, yang mengurai tentang kesimpulan dan saran. Daftar Pustaka Anoraga, Pandji. 1998.Psikologi Kerja. Jakarta .Rineka Cipta Arikunto, Suharsini.1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Cetakan 6 .Gelora Aksara Pratama. ——————-2008, Metode dan Teknik Supervisi,Jakarta,Dirktorat Jenderal Depdikbud ————————2007.Peraturan menteri pendidikan nasional (Permendiknas) nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah Hadi, Amirul&Haryono, Metodologi penelitian Pendidikan, cetke 3 edisirevisi Bandung; PustakaSetia, 2005 Hasibuan, Malayu SP. 2000. Organisasi dan Motivasi. Jakarta . Bumi Aksara Hasibuan, Malayu SP. 1990, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT.Gunung Agung. J Moleong, Lexy.Metode penelitian Kualitatif, Bandung; Rosda Karya, 2002 Jakarta : Proyek Pengembangan Pendidikan Guru ————————1996, Pedoman Kerja Pelaksanaan Supervisi, Jakarta: M.N. Nasution, Manajemen Jasa Terpadu, Bogor; Ghalia Indonesia, 2004. Motivasi Berprestasi dan Kreativitas terhadap Prestasi kerja Guru SD Sekecamatan Gemolong Kabupaten Sragen,Tesis tidak dipublikasikan, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Mulyasa, E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung. Remaja Rosdakarya. Mengajar FKIP.Universitas Terbuka, Jurnal Pendidikan, Volume 8, Nomor 2, September 2007. Nazir, Moh.metode penelitian, Bogor;Ghalia Indonesia,2005 Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Nasional. ————————1982, Panduan Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru Pirdata, Made. Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta, RinekaCipta; 2009 Purwadarminta, W. J. S.1990. Kamus Bahasa Indonesia.Jakarta. Balai Pustaka. Purwanto, M. Ngalim. 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya Sugiyono, Statitiska untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2005 Sinungan, Muchdarsyah, Produktivitas Apa dan Bagaimana, Jakarta; Bumi Aksara: 2008 Sugiyono. Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta, 2009 Sujana, Nana dan Ibrahim, penelitian pendidikan, cet Ke-4Bandung; SinarBaru Algensindo,2007 Sri Sugiyati,2005,Tesis Persepsi Guru Terhadap Iklim Organisasi Sekolah, Setiaji, Bambang,2004. Panduan Riset Dengan Pendekatan Kuantitatif, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

" Bersama Kita Jelang Surga "

" Bersama Kita Jelang Surga " Sejak kecil aku mengenalmu, karena kau tetangga dekatku. Namun tak pernah terbayang kau akan menjadi pendamping hidupku. Sebenarnya engkau tak terlalu cantik, tapi lebih sulit untuk mengatakan engkau jelek. Biasa saja. Engkau juga tak pernah memoleskan make-up di wajahmu, apalagi mengenakan perhiasan sebagaimana kebanyakan teman-temanmu.Namun kesehajaan itulah yang justru mengusik hatiku, sehingga kuputuskan untuk memilihmu menjadi pendamping hidupku. Engkau yang sederhana, pintar dan tak banyak bicara, sungguh terlihat dewasa. Engkau bukan anak yang berpangkat, juga bukan keturunan ningrat. Tapi aku tak peduli, yang ku utamakan bukan itu. Tetapi raga yang selalu menutup aurat dan jiwa yang selalu mengutamakan akhirat. Tekadku sudah bulat, kan kupinang dirimu dalam waktu dekat. Saat itu engkau baru lulus SMA. Tak kusangka engkau akan menerima dengan tangan tebuka. Bahkan, demi aku, engkau rela mengorbankan keinginanmu untuk mencicipi bangku kuliah. Semua gurumu pun menyayangkan hal itu, karena menurut mereka engkau termasuk murid yag cerdas. Tapi entah mengapa, engkau lebih memilih menjadi ibu rumah tangga saja. Sujud syukurku kepada Alloh, Alhamdulillah. Semua serasa begitu mudah, dan kita pun menikah. Saat itu usiaku baru 25 tahun, sedangkan usiamu baru 19 tahun. Memang masih terlalu muda untuk kalangan umum, tetapi ternyata engkau berani mengambil keputusan itu. Engkau berani mengakhiri lajangmu di usia yang sedini itu. Aku pun semakin kagum padamu. Sejak menikah hingga kini, belum pernah engkau mengeluh tentang keadaan yang kita alami. Padahal engkau tahu sendiri, penghasilanku yang tak seberapa, kadangkala tak seimbang antara pemasukan dan kebutuhan. Sering kita harus menekan beberapa keinginan karena memang kita tidak sanggup menggapainya. Namun tak pernah kulihat kristal bening menetes dari pelupuk matamu karena itu. Masih teringat ketika pertama kali kita arungi bahtera ini di sebuah kontrakan mungil. Sama sekali kita tak punya apa-apa, bahkan alas tidur pun tak ada. Tapi, engkau begitu cerdik. Seongkok pakaian kita yag masih tersimpan di dalam tas usang kau keluarkan. Engkau lipat, kemudian kau tumpuk dua hingga tiga pakaian, lalu kau bariskan sedemikian rupa hingga menyerupai kasur. Kemudian engkau bentangkan kerudung lebarmu laksana seprei permadani menyelimuti kasur indah lita. Engkau tersenyum dan mempersilahkan aku tidur. Kutatap wajahmu, kubalas senyummu dengan genangan air mata haru. Bersamamu, bergulirnya waktu terasa begitu cepat. Hari-hari berlalu selalu terasa begitu indah. Kekurangan materi yang menemani kita setiap hari, seakan bukan merupakan beban manakala kita senantiasa ikhlas. Denganmu, begitu banyak pelajaran yang aku petik. Ketika setahun usia pernikahan kita, tujuh bulan sudah usia kehamilanmu. Aku begitu panik ketika engkau mengalami pendarahan, tapi engkau begitu tenang, tak gugup sedikit pun. Padahal dari keningmu yang berkerut dan nafasmu yang tertahan, aku tahu kau tengah menahan rasa sakit yag luar biasa. Segera kubawa ke bidan, dan dia bilang ini tanda-tanda mau melahirkan. Jam dua belas tengah malam, ketika semua insan terlelap dengan mimpi-mimpinya. Anak pertama kita lahir, prematur. Ah… betapa bahagianya aku, kucium kenigmu berulang kali. Kudengar kau berbisik, “Bi…, aku lapar”. Tersentak aku mendengarnya. Ya, seharian tadi engkau tidak memasak dan tak makan karena sudah merasakan sakit sejak kemarin. Sedangkan sore tadi aku hanya beli sebungkus nasi di warung dan sudah kulahap habis, sebab tadi ketika kutawari kau tak mau. Tak ada roti, tak ada jajanan, tak ada apa pun untuk mengganjal perutmu. Mau beli, seluruh toko dan warung sudah pada tutup. Akhirnya, kusodorkan segelas air putih yang disuguhkan bidan untukmu. Dan engkau pun tak menuntut lebih dari itu. Kembali menggenang air mata di pelupuk mataku menyaksikan kebahagian yang tersirat di wajahmu. Ya, bayi mungil kita yang nampak sehat dan berbahagia menjadikanmu lupa lapar dan dahaga. Tahun berganti dan engkau tak pernah berubah. Hampir sepuluh tahun kita bersama dalam kehidupan yang selalu sederhana, tapi kita tak pernah mengeluh. Engkau juga tak pernah menuntut dunia dariku, tak pernah minta ini dan itu sebagaimana para istri kebanyakan. Beli pakaian saja, mungkin tiga atau empat tahun sekali. Perhiasan? Kau tak pernah mengenalnya. Bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa berhutang saja bagimu sudah lebih dari cukup. Sungguh,... aku sanagt beruntung sekali memilikimu. Engkaulah sebenarnya perhiasan itu. Semoga engkau selalu tegar mendampingiku, hingga kita jelang surga bersama-sama. Insya’ Alloh. (Abu Al-Ayyubi). *Buat istriku, aku tahu engkau punya impian. Maafkan aku yang hingga kini belum mampu mewujudkan impianmu... ♥•*¨*•♥•*¨*♥•♥*¨*♥•♥*¨*•♥•*¨* ♥•♥♥•♥*¨*•♥•*¨*♥•♥*¨*♥•♥*¨*•♥ Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya. Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah,Rasul dan taat kepada suamimu. dan baiknya pergaulanmu terhadapnya,engkau akan menjadi sebaik-baik wanita. Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih sayang dan rahmat-Nya. (¯`v´¯). ♥Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥.(¯`v´¯) `•.¸.•`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`•.¸.•` ..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`• .¸.•´♥..♥♥... (¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•``•.¸.•(¯` v´¯) ..♥♥...♥.`•.¸.•´♥. .`•.¸.•`.♥`.•.¸.•`♥"Sang Pencari Cinta Sejati-Nya"♥ (¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯` v´¯)♥(¯`v´¯)♥(¯`v´¯)♥(¯`v´¯)♥ `•.¸.•`¸.´`•.¸.•`¸.´`•.¸.•`¸.` `•.¸.•`¸.``•.¸.•¸.``•.¸.•¸.``•.¸.•", ♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥ ♥•*¨*•♥Sumber : “Bila Pernikahan Tak Seindah Impian ♥•*¨*•♥

" Gimana ??? " WALIMAHAN Yang ISLAMI "

" WALIMAHAN Yang ISLAMI " ♥•*¨*•♥•*¨*•*¨*•♥•*¨* •♥ ♥:.بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ :.♥ Walimah artinya berkumpul, sambil makan-makan tentunya. ‘Urs artinya pernikahan. Dengan demikian, walimatul ‘urs–atau biasa disingkat menjadi walimah saja – adalah acara kumpul-kumpul alias, selametan, resepsi, atau pesta yang dilakukan sebagai tanda syukur atas pernikahan yang telah terjadi, berbagi kegembiraan dengan orang lain. Disamping itu juga untuk mengumumkan kepada khalayak mengenai telah terjadinya pernikahan tersebut, agar tidak timbul fitnah. Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda, ”Umumkan pernikahan !! (Hasan: Shahih Ibnu Majah no:1537 dan Shahih Ibnu Hibban hal.313 no:1285). Adapun salah satu hikmah diumumkannya pernikahan adalah untuk membedakannya dengan zina, disamping untuk menghindari munculnya fitnah. Hukum walimah menurut jumhur (mayoritas) ulama adalah SUNNAH yang sangat dianjurkan. Sementara sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa hukumnya adalah wajib, dengan berdasar pada hadits Sallallahu 'alaihi Wasallam, dimana beliau saw pernah bersabda kepada Abdurrahman bin ’Auf r.a., ”Adakanlah walimah meski hanya dengan menyembelih seekor kambing.” (Muttafaqun ’alaih). Dan dari Buraidah bin Hushaib, ia bertutur, ”Tatkala Ali melamar Fathimah ra, Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda, ”Sesungguhnya pada perkawinan harus diadakan walimah.” (Shahih Jami’us Shaghir no:2419 dan al-Fathur Rabbani XVI:205 no:175). Sallallahu 'alaihi Wasallam sendiri telah mencontohkan pelaksanaan walimah. Pada saat pernikahan beliau dengan Zainab ra, beliau menyembelih seekor kambing. Dari Anas ra, beliau berkata, “Tidaklah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelenggarakan walimah ketika menikahi istri-istrinya dengan sesuatu yang seperti beliau lakukan ketika walimah dengan Zainab. Beliau menyembelih kambing untuk acara walimahnya dengan Zainab.” (HR. Al-Bukhari no. 5168 dan Muslim no. 3489) Namun pernah pula Sallallahu 'alaihi Wasallam mengadakan walimah dengan hidangan yang sangat sederhana, tanpa daging, yakni pada saat pernikahan beliau dengan Shafiyah ra. Anas ra berkata, “Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah berdiam selama tiga malam di daerah antara Khaibar dan Madinah untuk bermalam bersama Shafiyyah (istri baru). Lalu aku mengundang kaum muslimin menghadiri walimahnya. Dalam walimah itu tak ada roti dan daging. Yang ada ialah beliau menyuruh membentangkan tikar kulit. Lalu ia dibentangkan dan di atasnya diletakkan buah kurma, susu kering, dan samin.” (Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari). Walimah bisa dilaksanakan kapan saja, bisa sebelum jima’ ataupun sesudah jima’, bisa bersamaan dengan akad nikah dan bisa pula sesudahnya. Apabila bukan karena tidak mungkin mengundang tamu-tamu yang diharapkan hadir dalam satu waktu, walimah hendaknya diadakan satu kali saja pada hari pertama; terpaksanya supaya dicukupkan dua kali saja, yaitu tambahan pada hari kedua. Jangan sampai walimah berlangsung lebih dari dua hari. Rasulullah saw bersabda, “Makanan walimah pada hari pertama adalah haq, makanan pada hari kedua adalah sunnah; makanan hari ketiga adalah riya; barangsiapa suka memperdengarkan kebaikannya kepada orang lain, Allah akan memperdengarkan kepada orang lain itu keburukan-keburukannya.” Dalam lafazh menurut Ath-Thabrani, Rasulullah saw bersabda, “Walimah itu adalah hak (benar). Menyelenggarakan walimah untuk yang kedua adalah kebaikan dan menyelenggarakannya untuk yang ketiga adalah suatu kesombongan.” Karena walimah adalah ibadah, maka sangat penting untuk menjaga adab-adabnya. Diantara adab-adab tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, meluruskan niat. Lakukanlah walimah dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah saw. Hindari penyelenggaraan walimah dengan niat memamerkan harta yang dimiliki, atau saling bersaing dengan keluarga lain. Hindari pula pelaksanaan walimah karena niat mencari sensasi, mencari popularitas. Bahkan ada yang berniat menyakiti hati orang lain dengan cara mengadakan walimah besar-besaran. Jangan pula menyelenggarakan walimah dengan motif komersial, mengharap sumbangan yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Memang kita diperkenankan untuk menerima sumbangan yang datang dengan senang hati dan rasa terima kasih serta dipandang sebagai pernyataan kasih sayang dari para tamu undangan, tetapi bukan sebagai “karcis masuk” memenuhi undangan walimah. Kedua, tidak membeda-bedakan undangan dengan meninggalkan orang-orang yang miskin. Rasulullah saw bersabda, “Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah dimana yang diundang dalam walimah tersebut hanya orang-orang kaya sementara orang-orang miskin tidak diundang.” (HR. Al-Bukhari no. 5177 dan Muslim no. 3507) Ketiga, hendaknya yang diundang adalah orang-orang yang shalih. Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda, “Janganlah engkau bergaul melainkan dengan orang-orang mukmin dan jangan makan makananmu melainkan orang-orang yang bertaqwa” (Hadits hasan: Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 4832), at-Tir-midzi (no. 2395), al-Hakim (IV/128) dan Ahmad (III/38), dari Shahabat Abu Sa’id al-Khudri ra.) Keempat, tidak berlebih-lebihan, bermewah-mewahan, dan berlaku mubadzir. Sesuaikanlah walimah dengan kemampuan, dan jangan memaksakan diri. Tidak jarang ada orang yang memaksakan diri berhutang kesana kemari guna menggelar acara resepsi yang wah agar meninggalkan kesan meriah. Dalam membayar hutangnya nanti, biasanya dia berharap dari sumbangan yang diterima. Ini tentu tidak benar. Walimahan hendaknya tidak dilakukan dengan cara memaksakan diri diluar kemampuan dan juga tidak merepotkan orang banyak lantaran harus menyumbang, meskipun menyumbang atau memberikan hadiah itu boleh. Kelima, menghindari hal-hal yang maksiat dan bertentangan dengan syariat Islam, seperti melakukan ritual-ritual kesyirikan/khurafat, tasyabbuh dengan orang-orang kafir, terjadinya campur baur (ikhtilath) antara kaum laki-laki dan kaum perempuan, jabat tangan antara lawan jenis yang bukan mahram, mengumbar aurat dihadapan orang-orang asing, dan sebagainya. Keenam, dilarang memperdengarkan musik-musik jahiliyah ataupun tontonan-tontonan jahiliyah. Akan tetapi diperbolehkan menabuh rebana (duff) dan melantunkan nyanyian-nyanyian yang tidak bertentangan dengan syariat, dan hal ini pernah dilakukan di masa Sallallahu 'alaihi Wasallam. Dalam sebuah hadits, Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda, “Pemisah antara apa yang halal (yakni pernikahan) dan yang haram (yakni perzinaan) adalah duff dan shaut (suara) dalam pernikahan.” (HR. An-Nasa`i no. 3369, Ibnu Majah no. 1896. Dihasankan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Al-Irwa` no. 1994) Adapun makna shaut di sini adalah pengumuman pernikahan, lantangnya suara dan penyebutan/pembicaraan tentang pernikahan tersebut di tengah manusia. (Syarhus Sunnah 9/47,48) Hikmah dari diperbolehkannya menabuh rebana dan memperdengarkan nyanyian adalah untuk mengumumkan (memeriahkan) pernikahan dan untuk menghibur kedua mempelai. Adapun bagaimana jika memperdengarkan alat musik, kembali pada hukum alat musik itu sendiri, yang masih menjadi khilaf diantara para ulama. Wallahu a’lam. Bagi yang Diundang Hukum menghadiri undangan walimah adalah wajib kecuali jika ada udzur. Rasulullah saw bersabda, ”Jika salah seorang diantara kalian diundang menghadiri walimah maka hendaklah ia menghadirinya.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari IX:230 no:5173, Mulim II:1052 no:1429 dan ’Aununl Ma’bud X:202 no:3718). Sallallahu 'alaihi Wasallam juga bersabda, “Dan barangsiapa yang tidak memenuhi undangan, maka sungguh ia bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.” (Muttafaqun ’alaih: Muslim II:1055 no:110/1432, dan diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim juga dari Abu Hurairah secara mauquf padanya bisa dilihat dalam Fathul Bari IX:244 no:5177). Adapun diantara dalil yang menunjukkan bolehnya tidak menghadiri walimah jika ada udzur adalah riwayat dari ‘Atha’ bahwa Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhu pernah diundang acara walimah, sementara dia sendiri sibuk membereskan urusan pengairan. Dia berkata kepada orang-orang, “Datangilah undangan saudara kalian, sampaikanlah salamku kepadanya dan kabarkanlah bahwa aku sedang sibuk.” (Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq dalam Mushannaf (no. 19664). Al-Hafizh berkata, “Sanadnya shahih.” (Fat-hul Baari IX/247).) Demikian pula boleh tidak menghadiri walimah jika dalam walimah tersebut ada kemunkaran. Bahkan sebagian mengatakan, haram hukumnya menghadiri walimah yang mengandung kemunkaran, kecuali jika datang dengan niat untuk mengubahnya. Adapun jika seseorang sudah terlanjur hadir dan kemudian baru tahu kalau dalam walimah ada kemunkaran, maka hendaknya ia berusaha mengubahnya. Jika ia tidak mampu, maka hendaknya ia tidak berlama-lama dalam walimah tersebut. Wallahu a’lam. Menurut hemat saya, dalam kondisi seperti sekarang ini di negeri kita ini, dimana sangat super sulit untuk mendapati walimah yang benar-benar bebas dari kemunkaran, hendaknya kita bisa bersikap lebih bijak dengan mengutamakan kepentingan dakwah serta menimbang-nimbang maslahat dan mudharat. Jika kita tidak bersikap arif, bijaksana, dan penuh hikmah, bisa jadi akan timbul fitnah dan mudharat yang lebih besar. Kemudian bagi orang yang diundang dalam walimah, ada beberapa adab yang harus diperhatikan. Pertama, disunnahkan mendoakan pihak yang telah menyediakan hidangan walimah (yakni shahibul hajat). Redaksi doanya banyak: ”ALLAAHUMMAGHFIR LAHUM WARHAMHUM, WABAARIK LAHUM FIIMAA RAZAKTAHUM (Ya Allah, ampunilah (dosa-dosa) mereka dan rahmatilah mereka, serta limpahkanlah barakah untuk mereka pada apa yang telah Engkau karuniakan kepada mereka.” (Shahih Mukhtashar Muslim no:1316, Muslim III:1615 no:2042, ’Aunul Ma’bud X:195 no:3711). “ALLAHUMMA ATH’IMMAN ATH’MAN ATH’AMANII, WASQIMAN SAQAANII " (Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberikan makan dan berilah minum bagi orang yang memberiku minum).” (Shahih Musmil III:1630 no:2055) “AKALA THA’AAMAKUMUL ABRAARU WA SHALLAT’ALAIKUMUL MALAA-IKATU, WA AFTHARA ‘INDAKUMUSH SHAA-IMUUNA " (Orang-orang yang berbakti dengan tulus telah menyantap makananmu, para malaikat telah berdo’a untuk kamu, dan mereka yang berpuasa (sunnah) telah berbuka di (rumah)mu.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no:1226 dan ‘Aunul Ma’bud X:333 no:3836). Kedua, disunnahkan mendoakan pengantin. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila mendoakan seseorang yang menikah, beliau mengatakan: ‘BAARAKALLAHU LAKA WA BAARAKA ‘ALAIKA WA JAMA’A BAINAKUMAA FII KHAIR (Semoga Allah memberkahi untukmu dan memberkahi atasmu serta mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan)’. ”HR. At-Tirmidzi no. 1091, dishahihkan Al-Imam Al-Albani (rahimahullahu dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi) Ketiga, boleh memberikan hadiah kepada pengantin. Hal ini pernah dilakukan di masa Sallallahu 'alaihi Wasallam. Hanya saja perlu diingat, yang namanya hadiah itu pemberian yang bersifat sukarela, bukan sesuatu yang diberikan dengan harapan akan mendapatkan balasan (apalagi dianggap sebagai hutang yang harus dibayar). Dengan demikian, hadiah – apapun bentuknya, baik berupa uang atau kado pernikahan – bukanlah sebuah keharusan. Karena itu tidaklah benar jika seseorang mengharuskan orang-orang yang diundang dalam walimah untuk memberikan hadiah, apalagi jika ditentukan bentuknya (misalnya harus berupa uang dan sebagainya). Keempat, hendaknya tidak membawa serta orang lain yang tidak diundang, kecuali atas perkenan yang menyelenggarakan walimah. Dari Abu Mas’ud al-Anshari, ia berkata, “Ada seorang pria yang baru saja menetap di Madinah bernama Syu’aib, ia punya seorang anak penjual daging. Ia berkata kepada anaknya, ‘Buatlah makanan karena aku akan mengundang Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.’ Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam datang bersama empat orang disertai seseorang yang tidak diundang. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Engkau mengundang aku bersama empat orang lainnya. Dan orang ini ikut bersama kami. Jika engkau izinkan biarlah ia ikut makan, jika tidak maka aku suruh pulang.’ Syu’aib menjawab, ‘Tentu, saya mengizinkannya’ (Hadits shahih: Diriwayatkan al-Bukhari (no. 2081, 2456, 5434, 5461), Muslim (no. 2036 (138)), Ahmad (IV/120, 121) dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (IX/145, no. 2320).) Kelima, hendaknya tidak mencela makanan yang dihidangkan dan mengatakan kurang ini kurang itu, itu tidak enak, dan sebagainya. Sallallahu 'alaihi Wasallam tidak pernah mencela makanan yang dihidangkan. Apabila sesuai dengan selera dimakan, dan apabila tidak sesuai selera dibiarkan. Antara Konsep, Realitas, dan Dakwah Bagaimanapun juga, praktek walimah yang ada dalam realitas saat ini di negeri kita ini masih banyak yang jauh atau tidak sesuai dengan konsep atau tuntunan Islam, sebagaimana dijelaskan diatas. Ini terjadi karena banyak faktor: budaya dan adat istiadat setempat yang sudah mengakar selama puluhan bahkan ratusan tahun, tingkat pemahaman masyarakat terhadap tuntunan Islam, dan sebagainya. Sebagai dai, kita harus melihat realitas ini dengan bijaksana. Tentu tidak bijaksana jika kita hanya bisa memvonis tanpa mau melakukan usaha untuk melakukan perbaikan. Dalam hal ini, kita perlu seni dan kepiawaian berdakwah. Jika realitas yang tidak islami hanya kita cemooh dan kita vonis dengan cara yang kasar, tentu saja yang akan terjadi justru resistensi, dan perubahan tidak akan terwujud. Tetapi jika kita biarkan saja tentu juga tidak akan ada perubahan. Yang harus kita lakukan adalah berusaha mengubahnya dengan telaten, dan dengan cara-cara yang bijaksana. Wa tawaashaw bil haqq wa tawaashaw bish shabr wa tawaashaw bil marhamah" ’Saling menasihati dengan kebenaran, dengan kesabaran, dan dengan kasih sayang’. Wallahu a’lam bish shawab. .. Semoga ALLOH Azza Wa Jalla memberikan Taufiq-Nya kepada kita semua untuk bisa mengikuti syariat-Nya..... (¯`v´¯). ♥Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥.(¯`v´¯) `•.¸.•`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`•.¸.•` ..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`• .¸.•´♥..♥♥... (¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•``•.¸.•(¯` v´¯) ..♥♥...♥.`•.¸.•´♥. .`•.¸.•`.♥`.•.¸.•`♥"Sang Pencari Cinta Sejati-Nya"♥ (¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯` v´¯)♥(¯`v´¯)♥(¯`v´¯)♥(¯`v´¯)♥ `•.¸.•`¸.´`•.¸.•`¸.´`•.¸.•`¸.` `•.¸.•`¸.``•.¸.•¸.``•.¸.•¸.``•.¸.•",

Kumpulan Kata-Kata Hikmah Page BDMCS "Bidadari Dunia Mencari Cinta Sejati-Nya "

" Kumpulan Kata-Kata Hikmah Page BDMCS " ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Perjalanan ini masih jauh harus ku tempuh ... tak akan gentar karena sabar semai di jiwa ... Ku di sini memerhati tanpa rasa ... Ku di sini menunggumu agar kau mengerti .. Putihkan jiwamu dengan Cahaya Kasih-Nya Kan Kuterima dirimu dengan seadanya ... Walau Sederhana namun menjadi sempurna bagiku ... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Mewangi semerbak harum menghiasi jiwa nista nestapa. Kepada yang tercinta yang ayat-ayat cintaNya menerangi jiwa. Kepada kekasih sejati yang tetap abadi dan tiada pernah mati. Kepada yang tercinta yang namanya selalu mewangi didalam jiwa. Kepada pemilik cinta sejati yagng diri ini mengadukan kegalauan hati. Wahai Rabb yang mulia jadikan cinta kami berbunga TAQWA penuh Pahala . ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Di Balik Aura Hijab-mu Kau Pancarkan Cahaya Abdi-mu ... jika kelak aku mengikat kata janganlah engkau berpaling ... karena aku lelaki yang membutuhkan kesempurnaan darimu ... tak ada janjiku padamu yang bisa ku utarakan ,selain ... Jadilah sayapku untuk menggapai Cinta dan Ridho-Nya ... Yang mengantarkan kita untuk menuju puncak Syurga-Nya. ... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku seorang hamba yg tak lepas dari Dosa ... Namun hamba akan senantiasa memohon Maghfirah-Mu ... "Ampunilah Segala Dosa''-ku" Jikalau Kelak aku telah kembali pada-Mu ... Tak berharap lebih utk menjadi BIDADARI dalam SYURGA-Mu ... Walau hanya menjadi Setangkai Bunga dalam Taman Firdausi ... Senantiasa hamba akan selalu Mensyukuri segala Nikmat-Mu ... Karena hamba bisa menikmati Indah'a SYURGA-Mu..SUBHANALLOH ... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Kesunyian ini Mengalun sepiku yang merindu akan Kasih-Mu, Dalam renung-ku ada suatu keinginan yang kuat dalam hati, Mungkinkah aku harus terus bermimpi dalam kesendirian ini, Dari hati sepi ini Akan ku memohon kepada sang Pemilik Cinta, Agar senantiasa menghadirkan engkau sebagai kesempurnaan-ku, Mengajakmu mengarungi Bahtera ini tuk menggapai Ridho-Nya " Baiti Jannati " ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Sesungguhnya bila hati ini ‘sakit’ maka akan beratlah anggota tubuh yg lain untuk melaksanakan ketaatan. dan setiap orang yg beramal tanpa ilmu maka amalan'' yg telah dikerjakan olehnya ditolak,tidak dapat diterima”. ketahuilah bahwa Allah hanya akan menerima amal shaleh dri hamba-Nya apabila mengikuti 2 syarat yaitu " Ikhlas dan Mutaba’ah (mengikuti tuntunan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Wahai Ukhti fillah ... Derajat-mu dia angkat karena Kehormatan-mu ... Dirimu di Muliakan karena Besar Cinta-Nya padamu ... Di Berikan Rasa malu karena itu adlah Mahkota-mu ... Memerintahkan untuk B'HIJAB karena ada Hikmah dari-Nya ... Semua yg di Berikan padamu tak ada yang Sia-sia ... Teguhkan-lah pendirian-mu agar tetap Istikhqomah di Jalan-Nya ... Karena Pribadimu adlh Cayaha dari Jiwa" pendidik Generasi Robbani. ... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ketahuilah apa yang ada pada diriku... Tuhan menciptakan rasa cinta di hatiku... maka dia juga menghiasinya dengan api cemburu... Tuhan menciptakan apa yang disebut emosi... maka dia juga menganugerahi dengan setitik kesabaran... Aku bukanlah Robot yang tak memiliki perasaan,tapi... Aku adalah manusia biasa yang peka terhadap perasaan... Jadi aku berharap agar kau bisa menjaga Perasaan-ku .... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Keindahan tidak harus berarti kecantikan... Kecantikan tidak berarti harus merupakan keindahan... Keindahan tanpa di dasari Akhlak yang Baik Bukanlah sebuah Kecantikan... Kecantikan tanpa didasari Hati yang Indah bukanlah sebuah Keindahan... Hiasi-lah Hatimu dengan Akhlak yang baik... Karena di balik Hati & Akhlak yg Baik tampak Keindahan & Kecantikan dari-Nya... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku mungkin terlalu Naif krna perasaanku yg berlebihan ... Krena aku tak bisa menjaga & Mbagi perasaanku padamu... Mungkin inilah ke'egoisan-ku,krena Aku menikmati perasaan cinta ini sendiri... Tapi bagiku inilah arti cinta bagiku,krena aku tak ingin mengotori cinta suci-Nya... Pada akhirnya kan Ku Buai semua mimpi''-ku dgn Do'a''ku Pada-Nya... Agar senantiasa damai'a cinta itu akan terasa dalam Qalbu-ku... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ketika tiba saatnya kau Mjadi plengkap rusukku KuHrap kau tak Mghalangi tuk Melangkahkan kakiku di mdn Jihad KuLkukan semua ini senantiasa untuk mencari KeRidho'an-Nya KuSrahkan Hidup & Matiku hanya utk-Nya Namun jk kelak aku tak kembali,maka Ikhlaskanlah kpergian-ku Jika kau msh Mencintai-ku Krna-Nya.ku harap kau tak Bpaling driku Krna aku akn jdikan kau Bidadari dLm Syurga-Nya..Insya ALLOH ... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku mencari rusuk-ku bkn karena aku dlm keadaan cinta... Namun aku memilih rusuk-ku untuk mampu membinah-ku... Seseorang yg menjadi jalan ketika aku mulai melenceng,bukan.. Seseorang yg akan terus diam ketika aku mulai melupakan-Nya.. Ku Berharap Tuhan memilihkan Seseorang yg bisa menutupi kekurangan-ku.. Seseorang yg akan menjadi sandaranku dengn kemuliaan jiwa & ketulusan... " Doa'ku adalah Harapan-ku " ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Mentari Bersinar Menyisakan Panorama... Angin menghembus menghantar gempita... Kuselami samudera hidup dengan bebas... Kurenungi segala hal yang telah dan akan kulakukan... Semoga segala ini bisa jadi penghantar menembus impian... Akan kunikmati saja hidup ini apapun adanya diriku saat ini... Ya ALLOH " ..yang mengarahkan Hati..arahkan-lah hati kami untuk taat kepada-Mu... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Jangan sekali-kli mengucapkan selamat tinggal jika kmu masih merasa sanggup ! Tuhan memberikan kita 2 kaki utk berjalan 2 tngan utk memegang, 2 telingah utk mendengar & 2 mata untuk melihat, Tetapi mengapa Tuhan h'a menganugerahkan sekeping HATI h'a utk kita ? Itu karena tuhan tlh memberikan sekeping HATI lagi utk seseorang yg akan kelak menjadi Labuh'an Cinta kita Pada-Nya ... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Dibawah malam ku terdiam.. di ujung sang waktu ku termenung... betapa rapuhnya aku tanpa Cinta-Mu... dibelaian angin ku tersadar... betapa beruntungnya aku dapatkan kasih-Mu... dan dibelaian sang bintang gemerlap ku terpejam... betapa rindunya aku akan Ridho-Mu... Ya ALLOH .Sinarilah Hati-ku dengan Cahaya Hidayah-Mu... Seperti ENGKAU menerangi Langit dan Bumi dengan Rahmat-Mu. Ya Arhamar Rohimiin . . . ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Sebutir demi sebutir umur menetes laksana embun pagi.Menyusuri daun'' usia yg sekian lama Membuat tua.Sungguh Pjalanan ini begitu berarti. Kehidupan dunia mmang sbuah prmainan,penuh klenaan yg Mhembus nafsu ketidakpusaan Namun,semua tlh hanyut ktka tba suatu msa dimn syaithon dipnjara...Ya ALLOH pertemukanlah Hamba dgn Bulan Ramadhan,..ku ingin noda di jiwa ini tersapu harimu yg penuh pahala.Aamiin ...

KEMESRAAN SETELAH MENIKAH

... KEMESRAAN SETELAH MENIKAH ... Kemesraan suami istri haruslah terus dijaga dan dipupuk. Semakin tua seyogyanya semakin mesra. Masing-masing berusaha untuk membahagiakan pasangannya. Jangan sepelekan ucapan “I love you” atau “I miss you”, ringan diucapkan tapi besar dampaknya. Biasakan saat bangun tidur mencium pasangan Anda. Jangan malah sibuk mencari smart phone, sibuk membaca timeline di twitter atau menulis status. Pasangan lebih penting dibandingkan eksis di dunia maya. Sekali-kali berdoalah bersama, mandi bersama, sarapan bersama, olah raga bersama dan melakukan aktivitas lain bersama-sama. Milikilah waktu hanya untuk berdua. Gunakan waktu itu untuk bicara dari hati ke hati, pergi ke tempat yang disuka, dan melakukan hal-hal lain yang membuat kita keluar dari rutinitas hidup. Waktu berdua dengan pasangan hidup itu adalah waktu produktif. Walau mungkin tidak menghasilkan sesuatu yang kasat mata, tapi kebahagiaan, ketentraman dan kenikmatan hidup datang menjelma. Mesra bukan hanya saat berdua. Dimanapun dan kapanpun, kemesraan itu harus ada walau tentu dalam kadar yang berbeda. Kemesraan akan terus terpelihara bila sang pasangan masing-masing memiliki mental melayani. Kemauan untuk terus melayani pasangan hidup harus muncul dari dalam hati. Jangan “pelit” kepada istri Anda, berilah kesempatan seluas-luasnya agar ia menikmati hidup. Omong-omong soal kemesraan suami istri, ada sebuah cerita menarik untuk Anda. Alkisah, sepasang suami istri jalan-jalan di satu pusat perbelanjaan ternama di Jakarta. Mereka selalu bergandengan mesra. Sang suami memegang erat-erat tangan sang istri. Sebaliknya, sang istri sesekali meletakkan kepalanya di pundak sang suami. Kemesraan itu membuat iri sebagian pengunjung. Salah seorang pengunjung memberanikan diri bertanya kepada si suami, “Apa rahasianya kemesraan Anda berdua? Kemana-kemana selalu bergandeng tangan. Bahkan saat inipun Anda terus memegang tangan istri Anda.” Sang suami itu mendekatkan mulutnya ke telinga sang penanya sambil berbisik, “Ini bukan soal mesra atau tidak, saya pegang tangan istri saya erat-erat supaya tidak lepas. Sebab kalau dilepas, dia akan belanja apapun yang dia suka.”